Selasa, 22 Juni 2021

Pokja III TP-PKK Kab. Kampar Taja Sosialisasi Pengolahan Sampah Tingkat Kabupaten Kampar


Sosialisasi di hadapan Kader TP-PKK Desa Sei Lembu Makmur


Tapung, 21/06. Ibu-ibu Tim Penggerak PKK Kab. Kampar baru-baru ini melakukan sosialisasi mengenai pengolahan sampah yang dilakukan di 10 kecamatan di Kab. Kampar, dimulai dari tanggal 14 Juni 2021 hingga tanggal 25 Juni 2021.

Dalam kegiatan yang dilakukan oleh pokja III yang membidangi tentang lingkungan yang diketua oleh ibu Emaliza Zulia Dharma, dan di dampingi oleh ibu Jasniwati Herlin saat ini telah melakukan sosialisasi di 6 dari 10 kecamatan yang ada di kab. Kampar, diantaranya Kec. Tapung Hilir, Kec. Siak Hulu, Kec. Gunung Sahilan, Kec XIII Koto Kampar, Kec. Tambang, dan saat ini, Senin, 21/06 di desa Sei Lembu Makmur, selanjutnya di Kec. Tapung, Kota Bangkinang, Kec. Perhentian Raja, Kec. Kampar Kiri Hilir dan diakhiri di Kec. Kampar.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh ibu-ibu  Kader PKK di masing-masing desa dimana acara tersebut digelar, turut juga Camat serta Kepala Desa.

Hadir sebagai narasumber, ibu Soffia Seffen,SH., selaku penggiat lingkungan sekaligus pemilik Bank Sampah Dalang Collection memberikan materi tentang bagaimana mengelola sampah dimulai dari sumbernya serta bagaimana caranya mendirikan bank sampah serta produk yang dihasilkan dari sampah, terutama sampah plastik.

Soffia Seffen, SH. memberikan materi pengelolaan persampahan


Para Kader PKK Desa Sei Lembu Makmur sangat antusias mendengarkan presentasi


Dalam beberapa kesempatan yang turut juga dihadiri oleh ibu Hj. Muslimawati Catur, selaku Ketua TP-PKK Kabupaten Kampar, dalam sambutannya dihadapan ibu-ibu Kader PKK, beliau berharap bahwa apa yang disampaikan oleh narasumber dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari dalam upaya pengurangan timbulan sampah serta memperpanjang usia pakai dari sampah itu sendiri, sehingga tercipta lingkungan yang asri. 

Permasalahan sampah memang tidak ada habisnya, namun timbulan sampah dapat dikurangi langsung dari sumbernya, yakni rumah tangga.

Foto bersama usai acara sosialisasi


Mendirikan bank sampah, selain salah satu upaya pengurangan timbulan sampah juga dapat meningkatkan perekonomian keluarga.

Melalui bank sampah, masyarakat dapat menabung sampah terutama sampah plastik dan tidak lagi membakarnya. Dari sampah plastik bekas kemasan kopi, pewangi, deterjen dan lain sebagainya dapat dijadikan produk daur ulang seperti tas, dompet bahkan sendal sehingga menjadi produk yang bernilai ekonomis.

Melalui bank sampah mari kita rubah sampah menjadi berkah.

Jumat, 18 Juni 2021

Membuat Biopori untuk Resapan Air



Pengertian Biopori

Biopori biasa juga disebut dengan lubang resapan biopori merupakan lubang yang dibuat tegak lurus ke dalam tanah. Lubang ini memiliki diameter antara 10-30 cm dan tidak memiliki muka air tanah dangkal.

Lubang tersebut kemudian diisi dengan sampah organik yang memiliki fungsi sebagai makanan makhluk hidup yang ada di tanah, seperti cacing dan akar tumbuhan.

Manfaat Biopori

Pembuatan biopori juga memiliki tujuan agar kita memperoleh manfaat. Berikut ini ada empat manfaat yang kita dapatkan jika membuat lubang resapan biopori di halaman rumah.

1. Mengurangi Sampah Organik

Pembuatan lubang resapan biopori dapat mengurangi sampah organik dari rumah kita ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Karena, ketika kita membuat lubang, salah satu proses yang harus dilakukan adalah memasukkan sampah organik.

Selain mengurangi sampah organik yang akan dibuang ke TPA, pembuatan biopori juga akan membuat masyarakat biasa memilah antara sampah organik dan anorganik.

2. Menyuburkan Tanah

Ketika kita memasukkan sampah organik ke dalam lubang, akan terjadi proses biologis yang akan menjadikan sampah tersebut menjadi pupuk kompos. Dengan terbentuknya pupuk kompos di dalam lubang, tentu akan membuat tanah menjadi lebih subur.

3. Membantu Mencegah Terjadinya Banjir

Saat ini, banjir sering terjadi entah itu di kota atau di kampung, dan salah satu penyebabnya adalah sistem drainase yang tidak baik. Biasanya di daerah padat penduduk drainasenya buruk karena kurangnya daya serap air oleh tanah.

Dengan membuat lubang resapan biopori, dapat membantu air untuk segera masuk ke dalam tanah. Selain itu, sampah organik yang ada di dalam lubang merupakan makanan dari cacing tanah.

Cacing yang masuk ke dalam lubang akan membuat terowongan-terowongan kecil di dalam tanah ketika menuju ke lubang yang berisi sampah organik. Hal ini tentu akan membuat air lebih cepat meresap ke dalam tanah.

4. Mempengaruhi Jumlah Air Tanah

Terowongan-terowongan kecil yang dibuat oleh cacing tanah akan meningkatkan luas permukaan tanah. Hal ini tentu akan membuat kapasitas tanah untuk menampung air menjadi meningkat. Bahkan, lubang resapan biopori ini mampu meningkatkan luas bidang resapan menjadi 40 kali lipat.

Lokasi Pembuatan Biopori

Pembuatan biopori sebaiknya dilakukan pada area terbuka yang akan terkena air hujan. Kita bisa membuatnya di halaman rumah, sekitar pepohonan, sekitar tempat parkir, dan tempat terbuka lainnya.


Cara Membuat Biopori

Berikut ini akan dijelaskan mengenai bagaimana kita membuat biopori. Mulai dari alat dan bahan yang dibutuhkan, sampai langkah-langkah pembuatannya.

Alat Dan Bahan

Pipa PVC yang sudah dilubangi untuk membuat biopori

  •  Bor tanah
  •  Pipa PVC dan penutup yang sudah dilubangi bagian sisi-sisinya
  •  Sampah organik
  •  Air

Bor tanah untuk membuat lubang resapan biopori

Langkah-Langkah Membuat Biopori

Proses melubangi tanah untuk pembuatan biopori

  1. Sebelum mulai membuat biopori, terlebih dahulu tentukan lokasi yang akan dijadikan tempat pembuatan.
  2. Setelah ditentukan tempatnya, siram tanah yang akan dijadikan sebagai tempat pembuatan biopori dengan air agar tanah menjadi lebih lunak dan mudah untuk dilubangi.
  3. Lubangi tanah dengan menggunakan bor tanah, usahakan buat yang tegak lurus
  4. .Buat lubang dengan kedalaman kurang lebih 1 meter dengan diameter 10-30 cm.
  5. Setelah itu, lapisi lubang menggunakan pipa PVC yang ukurannya sama dengan diameter lubang.
  6. Kemudian, isi lubang dengan sampah organik seperti daun, rumput, kulit buah-buahan, dan sampah yang berasal dari tanaman lainnya.
  7. Setelah itu tutup lubang menggunakan kawat besi, atau bisa juga memakai tutup pipa PVC yang sudah dilubangi terlebih dahulu.

Perawatan Biopori

Lubang resapan biopori ini juga harus kita rawat agar tetap terjaga kualitasnya dan dapat berfungsi dengan baik. Kita perlu melakukan beberapa hal berikut untuk merawat lubang biopori.

  • Kita dapat mengisi lubang biopori dengan sampah organik secara bertahap setiap lima hari sekali sampai lubang terisi penuh dennga sampah.
  • Lubang resapan biopori yang sudah terisi penuh dengan sampah dapat kita biarkan selama tiga bulan agar sampah tersebut nantinya menjadi kompos.
  • Setelah tiga bulan, angkat kompos yang sudah jadi dari lubang biopori, dan lubang siap diisi kembali dengan sampah yang baru. Kompos pun siap digunakan untuk memupuk tanaman yang ada di halaman rumah.

Tips Dan Trik

Untuk mempermudah pembuatan lubang resapan biopori, ikuti tips dan trik berikut ini.

  • Setiap mata bor masuk seluruhnya ke dalam tanah, tarik mata bor sambil diputar ke kanan, lalu bersihkan tanah yang terbawa mata bor. Setelah itu, lanjutkan kembali pengeboran tanahnya.
  • Kita bisa melakukan penyiraman dengan air selama proses pengeboran agar lebih mudah melubangi tanah.
  • Ketika terdapat bebatuan atau kerikil yang menghalangi, kita dapat menghentikan pembuatan lubang atau bisa dihilangkan terlebih dahulu batu yang mengganggu tersebut.
  • Kalau tidak punya bor tanah, bisa juga digunakan linggis untuk membuat lubang.

Kamu bisa melakukan penyemenan di sekeliling lubang agar biopori lebih awet.

Nah, itu dia cara membuat lubang resapan biopori.

Bagaimana? Tertarik untuk membuat lubang resapan biopori di rumah? Kalau iya, kamu bisa ajak tetangga di sekitarmu untuk turut serta membuat biopori agar masalah banjir juga lebih cepat teratasi. Selamat mencoba..

Rabu, 16 Juni 2021

Dasar Hukum Pengolahan Sampah

Sampah an organik

Dasar Hukum Tentang Pengelolaan Sampah

  • UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
  • UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
  • Perpres. No. 97 Tahun 2017 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
  • Pergub. Prov. Riau No. 64 Tahun 2019 Tentang Kebijakan dan Strategi Daerah Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
  • Pergub. Prov. Riau No. 50 Tahun 2019 Tentang Pembatasan Penggunaan Plastik Sekali Pakai (PSP).
Sampah terbagi menjadi 2 (dua) kategori, yaitu sampah organik dan sampah an organik. Sampah Organik berasal dari organisme hidup seperti sisa makanan dan dedaunan yang dapat diurai oleh alam, sedangkan sampah an organik berasal dari benda mati, seperti kertas, kaca, plastik, kaleng dan sebagainya.

Sampah organik


Dalam pelaksanaan pengolahan sampah, sampah organik dapat diolah menjadi kompos dengan metode pemanfaatan EM 4/Eko Enzim serta dengan cara membuat lubang biopori (untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada artikel selanjutnya). Sedangkan sampah an organik dapat didaur ulang menjadi kerajinan yang mempunyai nilai ekonomis.